Hakkenden (2024)

Takizawa Bakin, seorang penulis populer dari zaman Edo, mulai menceritakan kembali kisah yang ia rencanakan di hadapan sahabatnya, seniman Katsushika Hokusai. Kisah ini berkisah tentang delapan prajurit yang, masing-masing membawa permata, berkumpul seolah dituntun oleh takdir dan memulai perjalanan berat untuk melawan kutukan keluarga Satomi. Hokusai terhanyut dalam kisah yang diceritakan Bakin, dan mengunjungi Bakin beberapa kali untuk mendengarkan kelanjutannya, dan hubungan yang ganjil pun dimulai. Serialisasi ini menjadi karya hidup Bakin, dengan gagasan “memberi ganjaran kepada kebaikan dan menghukum kejahatan di dunia yang penuh kejahatan,” tetapi setelah 28 tahun, ketika kisah ini akhirnya mencapai klimaksnya, Bakin mulai kehilangan penglihatannya. Dengan keraguan akan kesudahan cerita, ia menerima lamaran tak terduga dari menantu perempuannya. Akankah cerita ini tuntas?